PETERNAK GAGAL ADALAH PETERNAK SUKSES YANG KURANG MAWAS DIRI
(Sambungan dari tulisan sebelumnya)
Diawal tulisan ini kita masih akan bicara panjang lebar tentang elemen ke 2, yaitu tentang ilmu. Sebab saking penting dan urgentnya bab ini kita ketahui bersama.
Begitu pentingnya ilmu sampai-sampai ada ucapan arab berbunyi: tafakurru saa'atin khoirun min ibadati sanatin. Berfikir satu jam lebih baik dari pada ibadah awan bengi setahun jedug.
Dan lagi, ilmu menjadi teramat penting karena ilmu adalah ciri khas manusia waras umumnya.
Coba kita pikir, fisicly apa perbedaan antara orang waras dan orang gila?
Hidung mereka punya. mata sama. Kuping dua. Bahkan wujud bisa lebih tampan/cantik. Lalu kenapa mereka tidak terkena pembebanan hukum syariat (taklif)??
Ya karena kesadaran mereka gak ada. Hilangnya Kesadaran itu yang membuat pengetahuan mereka juga jadi nol belaka, sehingga Tuhan "maklum" dengan kondisi nul-putul mereka.
Elemen dasar kedua ini teramat sangat penting, dan menjadi bahan utama kajian-kajian kita selama ini. Event itu online ataupun offline. Event itu berbentuk kuliah online ataupun seminar offline.
Sementara itu ilmu ternak puyuh sendiri punya 3 pokok bahasan penting.
1. Teknis budidaya. Meliputi ukuran kandang, tata cara menetaskan, tata cara merawat DOQ, tatacara pemberian pakan dll.
2. Manajemen kandang atau bio security meliputi kesehatan puyuh, penyakit dan cara mengobati, vaksin dlsb.
3. Pemasaran. Meliputi harga, peta pasar, diversifikasi produk, manajmene keuangan dll.
3 bahasan penting diatas sudah saya tulis di blog www.duniapuyuh.com dan bisa diakses oleh siapa saja. Gratis. Terutama untuk mereka yang tak pernah berhenti belajar.
Sampai sini saya jadi teringat dengan ucapan mbah Imam Syafi'i lagi.
Katanya: Barang siapa tidak pernah merasakan pedihnya belajar, maka ia akan merasakan pahitnya kebodohan.
3. Ikhtiar Dan Tawakal
Banyak yang berdebat tentang mana yang lebih penting antara usaha dan tawakkal. Yang jelas keduanya penting. Terutama bagi seorang hamba.
Ada sebagian ternak yang memulai ternak asal nekat, asal wani, pokok maju. Lantas gugur dan benjut ditengah jalan. Kemudian menghibur diri dengan update status: "Semua akan indah pada waktunya"
Indah pada waktunya, ndasmu. Orang yang belajar saja, yang punya project plan/ business plan dan mengikuti SOP saja tak kurang benjutnya. Opo maneh gur kowe seng bondo nekat dul.
Bedanya, mereka yang modal ilmu kemudian benjut dan nekat itu ada di tingkat ijtihad.
Persis sabda nabi: man ijtahada fasowaba falahu ajroni. Wa man ijtahada fa'akhtho'a falahu ajrun wahidun.
Sesiapa yang bersungguh melakukan sesuatu lalu berhasil, maka baginya dua pahala. Dan sesiapa yang bersungguh lalu gagal, maka dia mendapat satu pahala.
Kisah serupa yang begitu berkesannya hingga diabadikan dalam Qur'an adalah Kisah Hajar, Ismail, Maryam dan Nabi Musa.
Tapi kali ini kita ambil ibroh dari Nabi Musa.
Tentang musa misalnya, sekitika ia lari dari kejaran bani Israil, dia tersesat di wilayah nabi Syuaib. Lalu merasa lapar yang sangat, sampai ia mengadu kepada Alloh begini: Robbi lima anzalta ilayya min khoirin Faqir.
Ya Tuhan, akan rizki apapun yang kau turunkan, sungguh aku sangat membutuhkan.
Singkat cerita setelah berdoa itu Nabiyulloh Musa melihat dua orang wanita penggembala yang sedang antri minum untuk gembalanya. Namun malu karena saking ramai dipenuhi kaum laki-laki.
Melihat itu kemudian nabi Musa membantu 2 wanita tersebut mengambil air.
Namun untung tak dapat ditolak malang tak dapat diraih. Mendengar kisah tersebut bapak wanita ini memanggil Musa dan memberi pilihan untuk menikah dengan salah satu putrinya.
Kurang bejo py??
Elemen ketiga ini adalah elemen terberat dibanding 2 elemen sebelumnya. Karena ini sudah masuk pada tahap praktik. Dan orang praktik pasti ada ujianya.
Saya dulu diawal ternak pernah kena tipu beli bibit. 1000 ekor cuman mentok dapat 6 tre.
Pakan juga gitu, beli yang oplosan dan siap pakan malah dapat yang katulnya udah bau.
Pas afkir, diambil hidup dan dihitung dalam hati bakulnya. Kita hanya dikasi tau totalan jumlahnya.
Njur saya bilang pada Tuhan: Ya Tuhan salahku opo kok cobaanku abot men ngene???
Lantas Alloh membisikkan lewat renungan2: lha kowe ki lho opo? Kowe ngerti Muhammad, Nabi seng paling tak kasihi iku?
Nabi Muhammad iku lho lek perang yo ora menang terus. Tau kalah. Tau protol untune. Tau dibandemi tai. Lha kowe sopo kok sajake pengen mulyo ra gelem rekoso??
Jika 3 elemen diatas sudah kamu miliki, maka kamu bebas memulai dan mengakhiri ternak puyuh kapan saja.
Karena jika gagal, kamu akan mencoba lagi. Jika gagal lagi, mencoba lagi.
Itu pula yang dilakukan oleh Enstein saat meneliti tentang kecepatan cahaya.
Itu pula yang dilakukan paman Thomas Alfa Edisan saat membuat bohlam lampu.
Sunnatallahi lati qod kholat min qobl, wa lan tajida lisunnatillahi tabdila.
Itulah sunnah dan kebiasaan orang dan alam yang telah lewat, dan sungguhpun kalian tidak akan menjumpai sunnah Alloh itu berganti.
Salam Cinta dan Sayang
DUNIA PUYUH
085790380475
www.duniapuyuh.com
Post a Comment