Penerapan Biosecurity Pada Ternak Puyuh
Penerapan Biosecurity Pada Ternak Puyuh
Oleh: Mas Rizal
(Technical Service PT. Sierad)
www.duniapuyuh.id |
Sanitasi
atau desinfeksi adalah tindakan untuk mencegah terjadinya infeksi dengan
membunuh bentuk vegetatif kuman – kuman yang berada di luar tubuh hewan ,
bertujuan meningkatkan atau mempertahankan keadaan sehat di kandang, komplek
kandang, dan sekitar komplek usaha peternakan.
Sanitasi
dapat dilakukan menjadi 2 cara, yaitu :
1. Sanitasi
rutin, yaitu sanitasi yang dilakukan setiap 2 hari sekali atau seminggu 2 kali.
Yang termasuk sanitasi rutin seperti
➢ Cleaning (pembersihan)
➢ Rinsing (mencuci dengan deterjen /
sabun)
➢ Spraying (menyemprotkan air
bertekanan tinggi)
➢ Brushing (menyikat)
➢ Scrapping (mengerok)
➢ Oxidizing (pembakaran dengan
oksigen)
➢ Desinfecting (desinfeksi)
2. Sanitasi
terminal, yaitu sanitasi pada saat kosong kandang, sebelum pemasukan ternak
baru atau pada keadaan stock sick (dalam kandang yang sering terjadi kasus
penyakit).
~ sanitasi
rutin + fumigasi
1. Dosis
yang digunakan (formalin cair) :
– teoritis :
50 ml formalin 40% + 25 gram PK atau Kalium Permanganat/KmnO4 (per M3 ruangan)
– lapangan :
40 ml formalin 40% + 20 gram PK atau Kalium Permanganat/KmnO4 (per 3 M3
ruangan)
2. Dosis
(formalin serbuk) : 3 gram per M3 ruangan)
Biosecurity
adalah cara mencegah penyebaran penyakit dengan meminimalkan kontak dengan
faktor dari luar.
Pada prinsipnya biosekurity mencakup 3 hal :
Pada prinsipnya biosekurity mencakup 3 hal :
•
meminimalkan keberadaan agen penyebab penyakit
•
meminimalkan kesempatan agen penyakit berhubungan dengan induk semang
• membuat
lingkungan sedemikianrupa sehingga tidak kondusif untuk kehidupan agen penyakit
Biosekuriti
dilihat dari sisi hirarki dikenal ada 3 komponen :
1.Biosekuriti
konseptual (biosekuriti tingkat I)
Meliputi
pemilihan lokasi kandang yang tidak berada di dekat jalan umum, pemisahan umur
unggas, kontrol kepadatan dan kontak dengan unggas liar, serta penetapan lokasi
khusus untuk gudang pakan / tempat mixing.
2.Biosekuriti
struktural (biosekuriti tingkat II)
Meliputi
hal – hal yang berhubungan dengan tata letak farm, pembuatan pagar yang benar,
pembuatan saluran pembuangan, penyediaan peralatan dekontaminasi, instalasi
penyimpanan pakan, ruangan ganti pakaian dan peralatan dalam kandang
3.
Biosekuriti operasional (biosekuriti tingkat III) :
➔ Meliputi prosedur manajemen untuk
mencegah kejadian dan penyebaran infeksi
dalam suatu farm.
Hal ini diantaranya :
Hal ini diantaranya :
*)
pengaturan traffic control : pengaturan kendaraan yang keluar masuk farm, peti telur tidak masuk ke dalam
farm, semua orang yang akan masuk farm harus didesinfeksi.
*)
pengaturan dalam farm : pembuatan deeping (celupan) untuk roda kendaraan yang
akan masuk / keluar farm, ruang semprot
karyawan / tamu, celupan kaki & tangan di tiap – tiap kandang.
*)
desinfeksi : beberapa desinfektan yang dapat dipakai baik untuk semprot kandang
maupun deeping antara lain golongan phenol (alkohol, lysol, dll), BKC
(Benzalkonium Klorit), formalin, kaporit (klorinasi air minum), detergen,
iodine.
Nah intinya
di sini biosecurity sangat di perlukan untuk preventive atau pencegahan hewan
kontak dengan agen pembawa penyakit.
Secara
teoritis sudah saya paparkan di atas mengenai biosecurity dan sanitasi.
Post a Comment