Apakah Bobot Telur Bisa Menentukan Jenis Kelamin Anakan Puyuh?
Salah satu lini bisnis puyuh yang semakin marak diminati oleh banyak orang adalah bidang breeding (indukan). Kenapa? Karena jika dibuat perbandingan dengan para peternak puyuh kemungkinan perbandingan sebesar 99%:1% untuk peternak puyuh. Artinya jika ada 1000 orang peternak puyuh, maka hanya sekitar 10 orang saja yang menjadi penetas puyuh. Baru sadar pak haji? Hehe...
Mungkin ada yang membatin: “jadi penetas itu kan ribetnya minta ampun? Harus mengerti apa itu parent stock, harus tau grand parent stok, belum lagi metode pemurnian dan auto sexing, ribet banget dah pokoknya. Kalau ternak kan kagak. Tinggal kasih pakan yang rajin, kasih vitamin, tinggal panen dah tu telur. Iya kagak?”
Ribetnya belajar dunia penetasan mungkin menghalangi banyak orang untuk terjun di lini bisnis ini. Apa lagi beberapa waktu lalu di group yang saya ikuti sempet ramai gara-gara teori salah seorang pakar auto sexing berbeda dengan yang digunakan breeder lain. Jadi dah itu saling adu argumen yang ujung-ujungnya membingungkan para peternak lain.
Kalau mau dibuat statistik, hal tersusah yang menjadi pendorong minimnya orang turun di lini bisnis breeding adalah soal ribetnya pemurnian genetika untuk menghasilkan anakan dengan sistem indikasi warna bulu. “Apaan sih maksudnya dul? Ribet amat dah ente dari tadi ngomongin auto sexing mulu” ada yang protes dibelakang. Ok Ok, sabar gaes. Masih ngetik ni aye.
Mari kita buat simplikasi sederhana tentang auto colouring/ autosexing ini. Ada yang punya ayam jawa dirumah? Kalau bertelur biasanya siapa yang ngeramin? Bukan ente kan? (Hehe, nggak penting. Abaikan). Biasanya kalau telurnya menetas warnanya beda-beda kan? Ada yang hitam, ada yang putih, ada yang blurik, ada juga yang warna ijo dan kuning. “Yang ijo dan kuning itu yang dijual abang-abang itu kali dul?”. Dan warna-warna itu juga tidak bisa dijadikan indikasi jenis kelamin. Bisa jadi yang hitam itu jantan, bisa juga betina. Yang putih pun sama, bisa jantan juga bisa betina.
Puyuh juga sama seperti itu. Jika kita kawinkan antara puyuh jantan dengan puyuh betina ( dengan mahar peralatan kandang dibayar nyicil), maka hasilnya juga akan acak. Bisa jadi yang warnanya hitam itu jantan bisa jadi juga betina. Bisa jadi yang warnanya coklat itu jantan, bisa juga betina. Acak lah pokoknya.
Nah, Pada sistem auto sexing yang ribet itu lah kemudian anakan puyuh bisa di deteksi jenis kelaminnya hanya dengan melihat warna bulu. Tapi ya itu, harus melewati proses pemurnian dulu sebelum semua itu terjadi dengan sukses.
Sekarang, mari kita kembali daging judul artikel kita: Bisakah berat telur puyuh dijadikan indikasi jenis kelamin? Atau bisakah bentuk telur dijadikan indikator jenis kelamin? Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 3 mahasiswa (Muhammad Mahi, Ahmahu dan Muherlien) Universitas Brawijaya Malang jawaban untuk pertanyaan pertama adalah BISA.
Pertama kita akan bahas terlebih dahulu: Apakah bentuk telur bisa dijadikan indikator kelamin puyuh yang akan menetas? Mari perhatikan tabel berikut;
Pada tabel diatas bisa kita lihat, A1 (telur lancip) menghasilkan betina 19 ekor dan jantan 14 ekor. Telur A2 (semi lancip) menghasilkan betina 15 ekor dan jantan 16 ekor. Sedang pada A3 (telur bulat) menghasilkan betina 12 ekor dan jantan 16 ekor.
Kesimpulannya adalah, BENTUK TELUR tidak bisa digunakan sebagai indikator jenis kelamin pada calon anakan yang akan menetas.
Nah, sekarang bagaimana dengan bobot telur. Bisakah dijadikan indikator untuk jenis kelamin? Mari kita lihat data berikut ini;
Pada tabel diatas B1 menunjukkan bobot telur ringan, B2 bobot telur sedang, B3 bobot telur berat. Mungkin ada yang bertanya; berat B1, B2, B3 itu berapa dul? Sebantar saya kopikan di bawah ini;
Pada telur B1 menghasilkan 29 betina dan 2 jantan. Pada B2 menghasilkan betina15 ekor dan jantan 18 ekor. Pada B3 menghasilkan 2 betina dan 26 jantan.
Kesimpulan yang bisa diambil adalah, bobot telur puyuh, bisa menjadi indikator jenis kelamin calon anakan yang akan menetas. Pilih Bobot yang ringan jika ingin mendapatkan puyuh betina
Jika penelitian ini benar dan teruji maka akan menjadi kabar baik bagi para pemula di bidang bisnis puyuh. Karena dengan acuan data diatas kita bisa menetaskan telur puyuh sendiri sesuai dengan kebutuhan kita. Cuman ya itu, karena kita tidak pakai sistem auto colouring, maka puyuh betina yang kita harapkan (dengan menetaskan telur dengan bobot ringan) tidak seragam warnanya. Tapi nggak papa lah ya, kan puyuhnya nggak mau berangkat ke sekolah, jadi nggak perlu seragam jugak.
Untuk mendapatkan data yang lebih koheren dan lengkap, silahkan download file artikel penelitian tersebut. Biar manteb gitu lho hatinya. File bisa di unduh disini ya...
Ok, sekian artikel ini saya buat, semoga bermanfaat.
- Puyuh Queen Menyediakan:
- 1. Karkas Puyuh
- 2. Catering
- 3. Karkas Ungkep
Bakar batu (Lava Grill)
Bakar batu adalah inovasi pangang memanggang. Bisa digunakan untuk membakar ayam, ikan, daging, sossis dll
Berminat? hubungi WhatsApp 085790380475
Kerintang, Keriting Kentang dengan berbagai varian Rasa
1. Rasa Bawang putih ebi
2. Rasa pedas ajah 3. rasa pedas manjah
Berminat? hubungi WhatsApp 085790380475
</!doctype html>
Pertanya'annya adalah,
BalasHapusSampel/contoh berat telur yg digunankan sebagai uji coba penetasan dari puyuh jenis apa?
1.puyuh coturnix japonica/lokal bersi tubuh kecil
2.puyuh coturnix japonica versi badan jumbo
3.puyuh PT.peksi yg di kenal telur nya besar
Dari ketiga jenis tersebut mana jenis puyuh nomer berapa admin...dan sebagai contoh saat ini saya memaakai puyuh dari PT yg di kenal telurnya lebih besar di banding puyuh jenis lokal,
Mohon Pencerahannya admin
Best regards,
Terimakasih.
link yang saya kasih diatas udah dibukak bang? ada keterangannya disitu. jenis puyuhnya coturnix japonica. ngambil dari peternak pare kediri. Bukan dari PT. kalau dilihat dari bobot reratanya, jenis puyuh yang digunakan bukan peksi. soalnya bobotnya 9-10 gram. peksi mah per butir lebih dari 10 gram. semoga membantu.
HapusBerarti kisaran bobot ringan untuk telur peksi brapa gram ya mas?
HapusMungkin bisa kasih referensi infonya hehe sya pemula ni jdi kurang tahu mendetail
Makasihh
Mantap artikelnya,bisa di jadikan referensi buat uji coba!
BalasHapussalam ceketerr...dari cikarang
lanjutkan uji cobanya bang....semoga sukses...kalo kagak uji sendiri pasti bakal penasaran nih. kalau bener-bener teruji, para peternak bisa menetaskan sendiri telur puyuhnya tanpa beli lagi.
Hapus